AC
atau pendingin ruangan tentulah bukan barang asing lagi bagi kita, apalagi yang
tinggal di daerah perkotaan. AC seakan menjadi peralatan elektronik yang wajib
ada mengingat betapa panasnya cuaca belakangan ini. Ada lembaga pendidikan yang
membanggakan gedungnya karena dilengkapi fasilitas AC. AC seakan-akan menjadi
barang mewah yang patut dibanggakan keberadaannya, padahal bila kita tahu
dampak pemakaian AC bagi lingkungan, kita pastilah berpikir berpuluh kali.
AC
menyejukkan suasana di dalam ruangan dan meningkatkan suhu di luar ruangan.
Karena itu tak heran bila kita berjalan di dekat bangunan yang memiliki
penyejuk ruangan raksasa, di bagian luar ruangannya pasti terasa panas. Nah,
bila satu rumah memakai AC maka suhu di luar rumah itu akan meningkat, dan apa
jadinya bila ada banyak rumah yang menggunakan AC, bisa dibayangkan berapa
besar peningkatan suhunya.
Tiap
unit AC mempergunakan Freon. Freon adalah nama dagang dari bahan kimia yang
disebut klorofluorokarbon atau CFC, digunakan terutama dalam pendinginan dan
AC. Freon dan refrigeran lain yang beracun dapat menyebabkan keracunan dan
bahkan kematian. Nah, seperti yang kita tahu AC baik itu di rumah, perkantoran,
sampai ke AC yang disewakan untuk berbagai acara juga dilengkapi Freon. Seperti
yang kita tahu, Freon atau CFC merupakan penyebab global warming dan juga memiliki kelemahan yang dapat menyebabkan
rusaknya lapisan ozon atau ODS (Ozone
Depleting Substance) yang menjadi penyebab banyaknya perubahan di
lingkungan hidup, mulai dari meningkatnya suhu muka bumi sampai mencairnya es
di kutub.
Lapisan
ozon merupakan penyaring atau peneduh raksasa, yang melindungi tanaman, hewan,
termasuk manusia dari radiasi ultraviolet B (UV-B) berbahaya yang dipancarkan
matahari ke permukaan bumi. Jika lapisan ozon menipis maka akan terjadi radiasi
ultraviolet UV-B yang menyebabkan respon kekebalan tubuh manusia akan berkurang
sehingga timbul penyakit kulit, campak, chicken
pox, herpes, malaria, leishamaniasis,
TBC, kusta, mengubah struktur genetika, menggangu pertumbuhan tanaman, merusak
mata (katarak), kanker kulit, menurunkan kekebalan tubuh, menggangu iklim dan
mempercepat kerusakan bahan alam maupun sintetik, mulai dari kayu, karet,
sampai sejenis plastik serta infeksi
jamur, seperti candidiasis. Selain
itu, radiasi UV-B juga menimbulkan kerusakan lingkungan, mulai dari putusnya
rantai makanan pada ekosistem akuatik di laut sampai menurunnya produktivitas
tanaman, selain kerusakan material pada bangunan dan benda-benda lainnya yang
terbakar sinar matahari.
Ozon
(O3) terbentuk dari pemecahan molekul oksigen (O2) oleh
sinar ultra violet matahari dan bergabung dengan oksigen serta atom atom
oksigen lainnya yang membentuk ozon (O3). Posisi pada atmosfir bumi
di lapisan stratosfer kira kira 15 – 20 kilometer diatas pernukaan bumi. Lapisan
ozon sangat membantu mencegah radiasi sinar ultra violet yang mengakibatkan
penyakit, antara lain kanker kulit, kanker mata dan lain-lain. Dewasa ini
kerusakan ozon menjadi isu internasional, di seluruh belahan bumi membahas
masalah kerusakan lapisan ozon. Proses kerusakan ozon bermula dari bahan kimia
CFCs (Chlorofluorocarbon) yang dapat
melepaskan atom Chlorine dan Haloncarbon yang dapat melepaskan atom Bromine, dimana kedua atom tersebut akan
mengikat atom oksigen dari molekul ozon sehingga lapisan ozon menjadi rusak. Penggunaan Freon pada alat AC, lemari es,
dan alat pendingin lain merupakan salah satu bentuk yang turut andil dalam
pengrusakan ozon, karena alat ini menggunakan CFCs dalam proses kerjanya. Alat
lain yaitu zat cair pemadam kebakaran (aerosol
fire extinguiser) dan aerosol spray
lainnya menggunakan bahan kimia Halocarbon
yang dampaknya sama menjadi penyebab kerusakan ozon. Adapun tahapan penipisan
lapisan ozon oleh CFC adalah sebagai berikut :
Ø Apabila
freon dibebaskan ke udara, maka freon akan hancur terkena sinar ultar violet (UV)
matahari dan melepaskan klorin (CL).
Ø Klorin
akan bereaksi dengan ozon (O3) membentuk oksigen (O2).
Ø Akibatnya
terjadi penipisan lapisan ozon dan sinar ultra violet (UV) dapat dengan mudah
menembus lapisan ozon yang tipis untuk mencapai permukaan Bumi.
Sebagai
bentuk kepedulian terhadap bumi yang kita tempati, sudah selayaknya kita harus
ikut menjaga kelestariannya. Salah satunya adalah tidak ikut merusak lapisan
ozon sebagai pelindung bumi kita dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Salah
satu cara adalah dengan mengganti gas freon pada AC yang kita gunakan dengan
gas yang ramah lingkungan atau gas yang tidak merusak lapisan ozon (Hydrocarbon). Maka dari itu masyarakat
mulai mencoba untuk menghentikan pemakaian ODS, terutama pada mesin-mesin
pendingin ruangan (AC). Akibat menipisnya lapisan ozon/lapisan pelindung yang
terletak diketinggian 15-50 kilometer di atas permukaan bumi ini, dapat
menyebabkan radiasi ultraviolet (UV) yang memicu gangguan pada ekosistem makhluk
hidup dan kesehatan manusia.
Perlu
diketahui refrigeran merupakan fluida yang digunakan untuk mendinginkan
lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu tinggi.
Salah satu refrigeran paling terkenal saat ini adalah CFC alias FREON (R-11,
R-12, R-21, R-22 dan R-502).
Adapun Sifat-Sifat Refrigeran
yang harus dipenuhi untuk kebutuhan mesin pendingin antara lain sebagai berikut
:
Ø Tekanan penguapan harus cukup tinggi. Sebaiknya
refrigeran memiliki temperatur pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat
dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi
volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
Ø Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi. Apabila tekanan
pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih
rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu
dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena
kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi
lebih kecil.
Ø Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigeran yang
mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk
kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi
lebih kecil.
Ø Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup
kecil.
Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang
kecil (berat jenis yang besar) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan
volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas
refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih
kecil. Namun, untuk unit pendingin air sentrifugal yang kecil lebih dikehendaki
refrigeran dengan volume spesifik yang agak besar. Hal tersebut diperlukan
untuk menaikkan jumlah gas yang bersirkulasi, sehingga dapat mencegah
menurunnya efisiensi kompresor sentrifugal.
Ø Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi
karakteristik termodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan
parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi.
Ø Konduktivitas termal yang tinggi. Konduktivitas
termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
Ø Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan turunnya
tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang.
Ø Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil,
tahanan listrik yang besar, tidak menyebabkan korosi pada material isolator
listrik.
Sifat-sifat tersebut sangat penting, terutama untuk refrigeran yang akan
dipergunakan pada kompresor hermetik.
Ø Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan
material yang dipakai, sehingga tidak menyebabkan korosi.
Ø Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
Ø Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak.
Hidrokarbon
merupakan refrigeran alternatif pengganti CFC yang sudah mulai dikenal sejak
awal tahun 1920 di awal teknologi refrigerasi bersama fluida kerja natural
lainnya seperti ammonia, dan karbon dioksida. Hidrokarbon yang sering dipakai sebagai
refrigeran adalah propana (R-290), isobutana (R-600a), n-butana (R-600).
Campuran yang sering digunakan di antaranya R-290/600a, R-290/600 dan
R-290/R-600/R-600a.
Hidrokarbon
memiliki beberapa kelebihan seperti ramah lingkungan, yang ditunjukkan dengan
nilai Ozon Depleting Potential (ODP)
nol, dan GWP yang dapat diabaikan, properti termofisika dan karakteristik
perpindahan kalor yang baik, kerapatan fasa uap yang rendah, dan kelarutan yang
baik dengan pelumas mineral.
Pemakaian
hidrokarbon dengan isu hemat energi dan ramah lingkungan masih belum bisa
diterima secara luas seperti pemakaian freon sebagai refrigeran. Hal ini
disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat akan sifat hidrokarbon yang bisa
terbakar. Sifat hidrokarbon yang bisa terbakar inilah yang merupakan kelemahan
dari hidrokarbon itu sendiri. Sifat ini sebenarnya tidak membahayakan jika digunakan
sesuai prosedur yang benar. Untuk memahami bekerja dengan prosedur yang benar,
mau tidak mau diperlukan pengetahuan tentang karakteristik hidrokarbon. Seperti
pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”, kita tidak akan mau
menggunakan hidrokarbon jika tidak mengenalnya.
Pemilihan
hidrokarbon sebagai refrigeran alternatif ramah lingkungan pengganti CFC dan
HCFC harus memperhatikan beberapa hal diantaranya titik didih pada tekanan
normal , kapasitas volumetrik dan efisiensi energi. Titik didih harus
diperhatikan untuk menjamin apakah tekanan operasi sama dengan CFC untuk
menghindari keperluan penggantian peralatan tekanan tinggi seperti kompresor.
Salah
satu refrigeran hidrokarbon yang digunakan sebagai contoh adalah MUSICOOL, yang diproduksi oleh
Pertamina Unit pengolahan III Plaju. Sifat fisika refrigeran hidrokarbon MUSICOOL yang menunjukkan bahwa
hidrokarbon MUSICOOL (MC) mampu
menggantikan refrigeran sintetik (CFC, HCFC, HFC) secara langsung tanpa
penggantian komponen sistem refrigerasi. Musicool adalah refrigeran dengan
bahan dasar hidrokarbon yang dihasilkan oleh Kilang Migas yang diformulasikan
sebagai pengganti refrigeran sintetik kelompok Halokarbon yang masih memiliki
potensi merusak lingkungan dalam hal penipisan lapisan ozon dan pemanasan
global seperti : Chloro Fluoro Carbon (CFC) : R-12, Hydro Chloro Fluoro Carbon
(HCFC) : R-22 dan Hydro Fluoro Carbon (HFC) : R-134a.
Musicool
diproduksi oleh Pertamina dan dipasarkan telah memenuhi persyaratan teknis
sebagai refrigeran, meliputi sifat Fisika, Thermodinamika serta Uji Kinerja
pada siklus refrigeran. Hasil pengujian pada bahan pendingin yang sama,
Musicool memiliki keunggulan dibandingkan refrigeran sintetik diantaranya
beberapa parameter memberikan indikasi data lebih kecil seperti kerapatan bahan (density), rasio tekanan kondensi terhadap evaporasi dan nilai viskositas,
sedangkan beberapa parameter memberikan indikasi data lebih besar seperti efek
refrigerasi, COP (Coeficient of
Performance), kalor laten dan konduktivitas bahan.
10 Keuntungan menggunakan MUSICOOL sebagai berikut :
Ø
Tidak memerlukan penggantian
komponen
Ø
Tidak memerlukan penggantian oli
/ pelumas
Ø
Jumlah pengisian media pendingin
hanya 30% dari jumlah media pendingin CFC maupun HFC
Ø
Menurunkan aliran listrik
rata-rata 18 - 23%
Ø
Menambah umur pemakaian kompresor
Ø
Pencapaian temperatur dingin
lebih cepat
Ø
Momen torque terhadap motor
listrik penggerak kompresor menjadi turun
Ø
Pada kompresor 1 fase, saat
dilakukan penyalaan tidak memerlukan bantuan "starting kapasitor"
Ø
Tidak merusak lapisan ozon
Ø
Tidak meningkatkan pemanasan
global
Petunjuk Pemakaian
- Zat pendingin Hidrokarbon MUSICOOL MC-22 dapat digunakan untuk berbagai peralatan pendingin yang sebelumnya menggunakan HCFC R-22.
- MUSICOOL MC-22 memiliki kesesuaian dengan oli yang ada dalam kompresor.
- Sebaiknya tabung MUSICOOL digoyang-goyangkan sebelum digunakan untuk mendapatkan campuran yang baik.
- Pengisian ke dalam peralatan pendingin hanya diperlukan maksimum 30% dari berat pengisian oleh HCFC R-22. Pengisian yang berlebih akan mengakibatkan pendiginan tidak optimal.
Harrah's Philadelphia casino & hotel - JMT Hub
ReplyDeleteHarrah's Philadelphia 여주 출장샵 Casino & Hotel · 김포 출장안마 Book now at 수원 출장안마 a local Harrah's 경주 출장안마 Philadelphia Casino & Hotel 오산 출장안마 in Chester. JMT has been offering you a great deal of entertainment and