DIES NATALIS

Kenangan Siswa-siswi SMPN 1 T.Agung 2011/2012 at BALROOM VICTORIA
Kenangan . Itulah yang membuat hidup kita menjadi ingin lebih berwarna . Karna apa? Kenangan akan terbentuk setelah kita melakukan hal-hal dalam hidup ini . seperti apapun bentukna , waktu akan mengevolusi hal tersebut menjadi sebuah kenangan. Kenangan yang akan tersimpan ke dalam memory otak selama hidup ini. Ukir sebanyak-banyaknya kenanganmu bersama orang-orang yang berada di dalam hidupmu agar kau selalu terkenang dalam memory hidup mereka.






















 


woo cantik e


eeeh

aduh nge blur

bathroom pose

berpose di depan ballroom

setelah prosesi wisuda

Inilah sebenarnya



Malam terasa dingin . Udara seakan membeku ,ingin membekukan waktu,diriku, dan hatiku yang hancur oleh penghianatan seorang laki-laki yang sangat aku cinta. Suasana semakin memperburuk keadaan hatiku karena malam yang begitu tampak sepi akan segalanya. Tak ada yang menemani,bahkan sang bintang pun tak terlihat seakan tak sudi menampakkan cahayanya untukku . Aku merebahkan tubuh di kasur yang empuk,siap menghantarkanku menuju kedamaian dalam mimpi. Namun, mataku enggan untuk terpejam, sebenarnya apa yang aku fikirkan? Yah aku tau ! malam ini aku terfikirkan oleh lelaki itu. Lelaki yang pernah membuatku jatuh hati , melayangkan anganku setinggi angkasa dan menjatuhkanku tanpa perasaan jauh terimpit bumi. Perlahan cairan bening menetes dipipiku. Aku menangis. Meskipun menangis darah tidak akan mengubag segalanya tetapi paling tidak dapat mewakili pedihnya perasaanku. Aku menangis bukan karena dia pergi meninggalkanku, tetapi karena sekarang dia menderita bahkan lebih menderita dibandingkan hidupku ketika itu . Dia dihianati kekasihnya yang selalu ia banggakan diatas kerapuhan hatiku. Hah, pasti sangat sakit.Aku menatap langit-langit dan mengingat kisah laluku bersamanya. Jika dulu ia menghancurkan hatiku menjadi dua keping, maka sekarang hatinya sedang hancur menjadi empat keping. Dia membuatku menangis berhari-hari, maka sekarang ia menangis berbulan-bulan . Seharusnya aku senang karena sakit hatiku telah terbalas tapi entah mengapa hatiku terasa pedih . Pedih sekali , kasihan dia ! . Hah , kuharap dia tak menyesal karena sudah membuangku, membuang orang yang sangat mengerti perasaannya , menyayanginya lebih dari apapun.  Hanya doa yang bisa kututurkan dan setetes air mata ini berharap bisa meringankan sakit hatinya , untuk lelaki yang pernah mencintai dan menyakitiku. “Kringggg..” aku terkejut oleh suara ponselku . Sebuah pesan singkat berisi kata-kata manis “Good night , wish u all the best”. Hah , ternyata dari lelaki yang sekarang aku cintai , lelaki yang menggantikan lelaki yang terdahulu . Yang lebih menyayangiku , lebih mengerti aku . Air mata yang dulu sering jatuh , kini terbayar oleh senyum dan kebahagiaan setiap detik aku bersamanya. Aku tersenyum dan berhambur keluar rumah untuk melihat bintang-bintang yang tadinya tak ada .Kenapa tadi tak ada?Sekarang bertaburan di angkasa.Mulai hari ini aku tak ingin bersedih , aku telah mendapatkan kebahagiaanku. Aku mendapat pelajaran dari kisahku .Jangan menyakiti orang yang telah menyayangimu, Karena disuatu hari nanti kau akan mendapatkan balasan yang setimpal.bahkan lebih pahit jika kau melakukan penghianatan dan akan lebih manis jika kau melakukan kebaikan

INILAH SEBENARNYA yang ku maksud dahulu .Ketika kau meninggalkanku.

Garuda wisnu Kencana


LAPORAN KARYA WISATA
GARUDA WISNU KENCANA



    
       

Oleh:
KELOMPOK 3
KELAS IX J

UPTD SMP NEGERI 1 TULUNGAGUNG
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
Jln.Jenderal Basuki Rahmad No.96 Tulungagung 66212
Tlp.(0355)321806 / Website:www.smpn1tulungagung.sch.id
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
LAPORAN KARYA WISATA
MENJELAJAHI CAKRAWALA
PULAU DEWATA

Diajukan Kepada :
SMPN 1 TULUNGAGUNG

    
Oleh:
KELOMPOK 3
KELAS IX J


UPTD SMP NEGERI 1 TULUNGAGUNG
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
Jln.Jenderal Basuki Rahmad No.96 Tulungagung 66212
Tlp.(0355)321806 / Website:www.smpn1tulungagung.sch.id
TAHUN PELAJARAN 2011-2012




NAMA KELOMPOK :
1. Erla Devita Sari                     (10)
2. Erlyana Anggriany                (12)
3. Kharirotul Suhaila                 (20)
4. Rona Putri Eny                      (35)




HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini kami ajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan SMPN 1 Tulungagung tahun ajaran 2011-2012.
Yang telah disetujui dan disahkan pada :

Hari         :
Tanggal   :

Oleh pembimbing :

                 Pembimbing I,                                           Pembimbing II,



 LILIS SETYANINGSIH, S.Pd,. M.Pd               SRI INDARI, S.Pd., M.Pd
 NIP: 19700710 200501 2 012                      NIP: 19630325 198803 2 007


Mengetahui
Kepala UPTD SMP Negeri 1 Tulungagung


Drs. HARIYANTO SUMINARSO, M.M
NIP :19611219198501 1 002



HALAMAN PERSEMBAHAN


Bulan Oktober 2011 ,kami  selaku siswa SMPN 1 Tulungagung ,telah mengikuti karya wisata ke Pulau Dewata Bali ,khususnya Garuda Wisnu Kencana . Berkenan  dengan hal ini kami menyusun  laporan karya tulis mengenai Garuda Wisnu Kencana.
 Karya tulis ini telah selesai kami susun  dan akan kami persembahkan  kepada :

1.     Kepala UPTD SMPN 1 Tulungagung Bpk.Drs. Hariyanto Suminarso, M.M
2.     Wali kelas IX J ,Ibu Lilis Setyaningsih, S.pd ,M.pd
3.     Guru-guru pembimbing yang membantu penyusunan karya tulis ini khususnya Ibu Sri Indari S.Pd,M.pd selaku pembimbing.
4.     Bapak / Ibu guru pengajar yang telah mendampingi kami dalam belajar dan berkarya.
5.     Teman-teman kelas IX angkatan 2011 / 2012.
6.     Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya tulis ini.
7.     Adik-adik kelas VII dan VIII yang kami sayangi
8.     Dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam penyelesaian karya tulis ini


HALAMAN MOTTO

Ø Sejarah adalah seni yang tidak dapat diukur dengan material
Ø Sejarah merupakan kekayaan Bangsa Indonesia
Ø Titik tilas masa lalu untuk melangkah lebih maju
Ø Kesuksesan akan lebih bermakna setelah mengalami sejarah awal kita melangkah
Ø Sejarah adalah peninggalan berharga yang tidak dapat diulangi
Ø  Orang yang pandai akn mencintai budaya sendiri
Ø Mari kjita lestarikan budaya kita
Ø Berusahalah sebelum kita mencoba
Ø Hidup bermasyarakat ciri khas Indonesia
Ø  Mari kita jaga lingkungan kita












KATA PENGANTAR

            Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Garuda Wisnu Kencana” dengan baik tanpa halangan suatu apapun.
          Karya tulis ini berisi tentang laporan study tour 2011/2012 ke Bali yang telah kami jalani pada tanggal 12 November – 16 November 2011. Lalu untuk membahas tentang Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan salah satu objek wisata unggulan di Pulau Bali yang sangat kami kagumi dan terkenal akan karya seni yang sangat agung dan artistic.
          Dalam penulisan karya tulis ini, kami telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih pada :
1.     Bapak Drs. Hariyanto Suminarso, M.M. selaku kepala sekolah yang telah member ijin kepada kami untuk melaksanakan karya wisata.
2.     Ibu Lilis Setyaningsih, S.Pd. selaku wali kelas kami IX-J.
3.     Ibu Sri Indari, S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing kami dalam menyusun karya tulis ini.
4.     Teman-teman dan semua pihak yang telah banyak membantu kami untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Dengan disusunnya karya tulis kami sangat mengharap semoga dapat bermanfaat bagi semua terutama adik-adik maupun para pembaca karya tulis ini agar bisa mengambil manfaat dari apa yang kami tulis serta mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap karya-karya wisata dalam negeri.
     Kami sadar karya tulis ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kesalahan maka dari itu kami menerima dengan senang hati atas segala kritik dan saran dari siapapun yang bersifat membangun.


Tulungagung,


                                                                        Penyusun









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..i
HALAMAN KELOMPOK…………………………………………..iii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………...v
HALAMAN MOTTO……………………………………………….vi
KATA PENGANTAR………………………………………………vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………ix
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………..1
1.1   Latar Belakang Masalah…………………………………….1
1.2   Rumusan Masalah…………………………………………..2
1.3   Tujuan Penulisan Karya Tulis………………………………3
1.4   Manfaat Penulisan Karya Tulis…………………………….3
1.5   Pengumpulan Data………………………………………....4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….5
       2.1 Agenda Perjalanan…………………………………………5
       2.2 Arti GWK…………..………………………………………8
       2.3 Lokasi GWK………………………………………………10
       2.4 Legenda GWK…………………………………………….10
       2.5 Peranan GWK………………………………………………12
       2.6 Falsafah GWK……………………………………………..12
       2.7 Proyek Pembangunan GWK………………………………12
       2.8 Pengembangan GWK………………………………………13
               2.8.1 Cake dan Restaurant……………………………….13
               2.8.2 Plasa Wisnu…………………………………………13
               2.8.3 Area Penerima Parkir………………………………14
               2.8.4 Garuda Teather (Natah)……………………………15
               2.8.5 GWK Expo Gallery………………………………..15
               2.8.6 Meeting Room dan Bussiness Service…………….16
     2.9 World Cultural Forum……………………………………….17
               2.9.1 Anjungan Budaya Mancanegara……………………17
               2.9.2 Gedung Pamer……………………………………….17
     2.10 Garuda Wisnu Kencana…………………………………..18
              2.10.1 Perwujudan Modern Sebuah Tradisi Kuno……….18
              2.10.2 Sebuah Lokasi Kunjungan Spiritual………………18
              2.10.3 Tempat  Untuk Berbagai Kesempatan…………….19
              2.10.4 Santap Malam Di Bawah Naungan Bintang………19
    2.11 Inspirasi Pembangunan GWK……………………….……20
    2.12 Keistimewaan GWK………………………………………..21
BAB III PENUTUP…………………………………………………24
    3.1 Kesimpulan…………………………………………………..24
    3.2 Kritik dan Saran………………………………………………24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………25
LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah
           Dalam rangka melengkapi kegiatan belajar dan memperkaya pengetahuan akan kebudayaan dan kepariwisatawan , maka diadakan kegiatan karya wisata ke tempat-tempat pariwisata. Kegiatan ini dapat membuat siswa secara langsung mengetahui dan mengapresiasi langsung keindahan dari tempat tersebut ,tidak hanya sekedar teori.
          NKRI dikenal sebagai negara kepulauan yang terkenal akan ras, suku, adat, agama, berbagai macam kebudayaan dan keadaan alamnya yang menawan . Untuk melengkapi pengetahuan kami tentang kebudayaan Indonesia khususnya Bali, sekolah kami mengadakan karya wisata ke Pulau Bali. Dalam kegiatan tersebut kami mendapatkan tugas untuk mengapresiasi Garuda Wisnu Kencana dalam bentuk suatu karya ilmiah. Kami ditugaskan untuk melaporkan dan menuliskan bagaimana  nilai-nilai budaya yang terdapat pada obyek Garuda Wisnu Kencana.
          Karya tulis ini kami buat sebagai syarat untuk dapat menyempurnakan standart kelulusan SMPN 1 Tulungagung tahun pelajaran 2011 / 2012. Selain itu kami dapat memperoleh kepuasan tersendiri dalam pengerjaan karya ilmiah ini.
         Bali terkenal akan keadaan alamnya yang menawan dan kebudayaan yang cukup beragam dan menarik untuk dipelajari. Selain itu juga terdapat tempat-tempat usaha yang sangat menjanjikan untuk meraup untung. Hal itulah yang menjadi ketertarikan tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara banyak mengunjungi Pulau Bali untuk berwisata. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia patut bangga dan harus menjaga kelestarian serta keindahan Pulau Bali. Keamanan harus lebih ditingkatkan supaya peristiwa  seperti bom di Jimbaran dan di Kutha tidak terjadi lagi. Agar kepercayaan wisatawan tidak berkurang untuk tetap memilih Pulau Bali sebagai tempat berwisata yang manjanjikan kepuasaan tersendiri.

1.2 Rumusan Masalah
1.     Apakah Garuda Wisnu Kencana itu?
2.     Dimana Garuda Wisnu Kencana berada?
3.     Mengapa Garuda Wisnu Kencana dibangun?
4.     Bagaimana legenda Garuda Wisnu Kencana?
5.     Apa peranan Garuda Wisnu Kencana untuk Indonesia khususnya Pulau Bali?
6.     Bagaimana falsafah Garuda Wisnu Kencana?
7.     Bagaimana proyek pembangunan Garuda Wisnu Kencana?
8.     Bagaimana pengembangan wilayah di sekitar obyek Garuda Wisnu Kencana?
9.     Apa sajakah fasilitas-fasilitas yang tersedia di kawasan Garuda Wisnu Kencana?
10.                       Apakah arti perwujudan Garuda Wisnu Kencana bagi rakyat Bali?

 1.3 Tujuan Penulisan Karya Tulis
Karya tulis ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
v Untuk melengkapi Ujian Akhir Nasional SMPN 1 Tulungagung
v Untuk menambah wawasan siswa tentang GWK
v Untuk mengapresiasi sebuah seni dan isinya
v Untuk menanamkan rasa bangga terhadap karya seni nusantara
v Untuk menumbuhkan jiwa seni dan kreasi siswa
v Untuk dapat menghargai karya orang lain

1.4 Manfaat Penulisan Karya Tulis
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah :
v Berlatih menyusun karya tulis sesuai dengan metodelogi penulisan laporan karya ilmiah yang benar secara sistematis.
v Melatih kerja sama siswa dalam memecahkan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.
v Melatih kreativitas siswa
v Memperkaya khasanah pustaka sekolah sebagai penunjang pengetahuan siswa yang berkaitan dengan obyek-obyek wisata
v Memperoleh kepuasan tersendiri dalam menyusun Karya Ilmiah Remaja

1.5 Teknik Pengumpulan Data
Di dalam proses penyusunan laporan karya tulis ini, ada beberapa teknik yang kami pergunakan,antara lain :
ü Teknik Pengamatan / Observasi
Yaitu, teknik yang digunakan dalam pembuatan suatu karya tulis ilmiah dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diamati agar penulis memperoleh gambaran yang jelas dan langsung, sehingga hasil karya tulis akan lebih obyektif dan lebih transparan.
ü Teknik Studi Pustaka
Yaitu, teknik yang digunakan dalam pembuatan suatu karya tulis ilmiah dengan berdasarkan pengambilan data dari buku-buku (kepustakaan)atau dari sumber lain berupa kepustakaan yang dapat tersusun seperti yang telah diharapkan.
Dalam hal ini dilakukan agar penulis dapat menyelesaikan karya yang merupakan tugas penulis. Selain itu agar lebih mendukung dan memantapkan laporan karya tulis. Penulisan juga mengambil sumber dari buku panduan tentang Obyek Wisata Bali. Dengan data yang diperoleh, penulis diharapkan dapat menyusun kerangka yang kemudian disajikan dalam bentuk yang lebih konkret yaitu berupa Karya Tulis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Agenda Perjalanan
Sabtu, 12 Nopember 2011 adalah hari yang ditunggu oleh siswa-siswi kelas 9 SMPN 1 Tulungagung. Kerena pada hari itulah kami akan melakukan karya wisata menjelajahi pesona Pulau Bali. Sekitar pukul 10.00 WIB, kami semua telah siap dan berkumpul di halaman sekolah menantikan keberangkatan dan meminta jadwal perjalanan. Sebelum berangkat, kami telah dibekali nasehat dan pengarahan oleh bapak/ibu guru pembimbing. Setelah bus datang ,kami pun berkelompok memasuki bus yang telah dibagi kelompoknya. Tak lama kemudian kami bergegas memulai perjalanan menuju Bali. Di dalam perjalanan, suasana sangat asyik dan seru. Tak terbayangkan dalam 5 hari ke depan kami akan hidup bersama menjalani suka duka bersama. Ini akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan seumur hidup. Sekitar pukul 12.00 WIB kami singgah sebentar di Masjid yang terletak di Kabupaten Kertosono untuk menjalankan ibadah solat dhuhur dan ashar di jamak takdim. Seusai solat, kami makan siang dan segera melanjutkan perjalan menuju paiton. Kami sempat takjub dengan keindahan malam di Pembangkit Listrik Paiton yang terdapat sangat banyak lampu yang terpasang. Sekitar pukul 19.00 WIB kami tiba di Rumah Makan Raya Paiton untuk makan malam dan solat magrib dan isya di jamak takhir. Setelah ishoma, kami pun melanjutkan perjalan menuju ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk menyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk Bali. Kami tiba di Ketapang sekitar pukul 24.00 WIB. Kemudian kami menyebrang  Selat Bali yang begitu indah pada malam hari dan menginjakan kaki di Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 02.00 WITA. Sebelum meneruskan perjalanan ke Tanah Lot, kami singgah sebentar di sebuah masjid yang ada di Bali untuk melaksanakan solat subuh terlebih dahulu. Kemudian barulah kami langsung melaju menuju Tanah Lot dan sekitar pukul 07.30 WITA kami sampai di Tanah Lot (seharusnya pukul 06.00 kami tiba). Kami berhambur dan melihat keindahan Tanah Lot yang menawan. Keindahan itu tidak terkurangi oleh hujan yang hari itu membasahi bumi Bali. Di sana terdapat Pura luhur Tanah Lot dan seekor ular yang dianggap suci dan sakral. Selain itu, juga terdapat mata air suci yang bersumber dari laut tetapi rasanya tidak asin. Konon, siapa yang meminum air tersebut akan dikabulkan permintaannya. Setelah itu, kami bergegas check in menuju hotel Made. Setelah itu, kami langsung langsung istirahat, mandi dan makan pagi sebelum menuju obyek selanjutnya. Tempat wisata selanjutnya ialah Tanjung Benua Nusa Dua adalah sebuah pantai yang memiliki panorama yang indah. Disana juga terdapat pulau penyu yang terdapat berbagai macam spesies hewan khususnya penyu. Untuk sampai di pulau penyu, kami menyebrangi laut kurang lebih seperempat jam menggunakan kapal veri dengan tarif  Rp.20.000. Setelah itu, kami makan siang di pesisir Tanjung Benua dan melanjutkan perjalanan menuju masjid Ibnu Batutah yang berada di Puja Mndala untuk melaksanakan solat duhur dan ashar di jamak takdim sekitar pukul 13.00 WITA. Perjalanan selanjutnya adalah Pantai Sanur meskipun cuaca hari itu sangat panas, tidak mengurangi semangat kami menjelajahi keindahan Pantai Sanur. Selanjutnya, kami menuju obyek yang disebut GWK (Garuda Wisnu Kencana). Disini kami dapat menikmati patung GWK yang sangat megah dan gagah dengan merentangkan sayapnya yang kokoh. Meskipun pembangunannya belum selesai, itu sudah membuat kami takjub karena patung yang gagah itu juga dikelilingi pegunungan kapur yang dibentuk sedemikian rupanya. Karena waktu yang singkat, kami harus melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kuta. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang mashur akan keindahan ombak nya yang indah dan sangat disukai oleh wisatawan mancanegara. Tak heran, disekitar lokasi Pantai Kuta banyak bule berkeliaran. Kami tiba tepat sebelum matahari terbenam, tak terbayang indahnya ketika melihat sang surya hilang di ufuk barat (sunset). Kami pun sempat “take some photo” dengan para wisatawan asing. Sebelum menuju hotel, kami mampir ke pusat oleh-oleh yaitu Krisna. Disini,kami membeli beraneka makanan khas Bali untuk oleh-oleh ketika pulang ke Tulungagung. Kami bergegas menuju hotel pukul 19.00 WITA untuk istirahat, mandi, makan dan setelah itu acara bebas yang penting tidak melanggar peraturan.
Hari selanjutnya, setelah semua siap, kami menuju ke pusat oleh-oleh khas Bali Cah Ayu. Kami berbalanja pernak-pernik yang lucu dan unik. Setelah itu, kami melanjutkan ke obyek selanjutnya yaitu Putra Barong untuk melihat pertunjukan teather rakyat Bali dan seni tari sekitar pukul 09.00 WITA. Di Putra Barong adegan yang ditampilkan sangat lucu sehingga membuat kami semua tertawa geli. Selanjutnya, kami mampir ke obyek Sahadewa unuk melihat lukisan, bad cover, baju dan kerajinan khas Bali. Sangat bagus memang ,dari segi bahan dan tehnik yang dihasilkan tetapi harganya lumayan bagus juga untuk ukuran kami sehingga sebagian besar dari kami hanya dapat melihat saja. Sekitar pukul 13.00 WITA, kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Makan Kertalangu untuk melaksanakan solat duhur dan ashar di jamak takdim serta makan siang. Setelah tenaga mulai terisi lagi, kami mengunjungi pasar seni sukawati sekitar pukul 15.00 WITA. Disana ,kami dapat membeli segala macam oleh-oleh dengan harga yang terjangkau. Dengan sedikit merogoh kocek, kami sudah dapat memperoleh barang yang kami inginkan. Hari telah sore, kami harus kembali menuju hotel Made untuk mempersiapkan tenaga. Pukul 18.30 WITA kami tiba di hotel dan cepat untuk mandi, makan, solat dan berkemas-kemas karena besok harus check out dari hotel. Malam terakhir di hotel diisi dengan kreasi seni musik yang meriah.
Keesokan harinya, pukul 07.00 kami check out dari hotel Made da bergegas melanjutkan perjalanan menuju Taman Joger. Disana, kita dapat membeli beraneka T-shirt, sandal dan lain-lain yang lucu dengan kata-kata yang unik. Tak lengkap rasanya ke Pulau Bali tanpa mampir dulu ke Taman Joger. Setelah itu, kami menuju Danau Bratan Bedugul dengan jalan yang berkelok-kelok sekitar pukul 12.30 WITA. Disana kami menikmati keindahan danau yang begitu asri disertai hawa yang dingi dan suasana yang berkabut. Tak heran akan suasana itu karena memang letak Danau Bratan Bedugul berada di bukit. Di Bedugul kami pun membeli yang berupa jajan, kaos, souvenir dan lain-lain. Tak lupa satu hal yaitu kami mengabadikan gambar di Bedugul. Setelah menikmati berbagai macam obyek di Pulau Bali, kami pun harus melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk menyebrang ke Pelabuhan Ketapang. Sekitar pukul 17.00 WITA kami mulai menyebrang  dan tiba di pelabuhan Ketapang pukul 18.00 WIB. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke rumah makan Putra Jatim II untuk makan dan solat magrib dan isya di jamak takhir. Setelah selesai makan, kami pun memulai perjalanan ke Tulungagung tercinta. Sebelum ke Kota Tulungagung, kami mampir ke masjid Agung Wlingi untuk beristirahat dan menunaikan solat subuh berjamaah. Setelah solat, kami melanjutkan perjalanan pulang. Sekitar pukul 06.00WIB kami tiba di Tulungagung tepatnya di Nirwana Plasa. Kami pun bergegas turun dan berhambur mencari orang tua dan pulang ke rumah masing-masing. Syukur alhamdulillah kami sampai tujuan dengan sehat dan selamat.

2.2 Arti GWK
Dewa Wisnu dilambangkan sebagai sumber kebijaksaan dan pemelihara dengan menunggang burung Garuda yang merupakan simbol kekuatan dan kemakmuran. GWK adalah simbol kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam. Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi sinar matahari. Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung.


2.3 Lokasi GWK
GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang.

2.4 Legenda GWK
Pada awal mulanya berawal dari begawan yang mempunyai dua istri. Istri pertama bernama Dewi Kaldu dan istri kedua bernama Dewi Winata. Dari kedua istri tersebut tidak mempunyai anak, tetapi kedua istri begawan tersebut dianugerahi dua bilah telur. Kemudian Dewi Winata memilih telur pertama, telur tersebut berisi dua anak. Lalu Dewi Kaldu memilih telur kedua, telur tersebut berisi seratus anak. Setelah beberapa hari kemudian, telur milik Dewi Kaldu menetas berupa ular. Dan Dewi Winatapun merasa iri karena telur milik Dewi Winata belum menetas. Sehingga Dewi Winata memecahkan salah satu telurnya dengan paksa dan telur tersebut menetas berupa burung.  Burung tersebut diberi nama burung Jatayung. Karena belum saatnya menetas atau dalam istilahnya prematur burung Jatayung hanya hidup dua puluh dua hari dan akhirnya meninggal. Dewi winata merasa sedih lalu akhirnya telur yang satunya ditetaskan pada waktunya. Kemudian telur itu menetas berupa burung. Burung tersebut diberi nama burung Garuda. Dewi Winata dan Dewi Kaldu membuat suatu perjanjian yang berisi jika yang kalah harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dan apda akhirnya dewi Winata kalah dan harus mengurus keseratus anak Dewi Kaldu. Dewi Winata merasa di perbudak dengan Dewi Kaldu. Dan untuk membebaskan Dewi Winata, putra Dewi Winata yang bernama Garuda harus mengambil air suci Dewa Wisnu, dengan syarat Garuda harus menjadi wahana Dewa Wisnu. Kemudian Garuda menyetujuinya. Dan akhirnya Dewi Winata terbebas dari ancaman Dewi Kaldu. Tetapi, sayangnya putranya harus menjadi Wahana Dewa Wisnu. Untuk mengenang pengorbanan Garuda kepada Ibunya, tempat tersebut diberi nama Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi objek wisata terkenal di Pulau Bali.



2.5 Peranan GWK
Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang keseimbangan antara skala dan niskala atau dunia nyata dan tidak nyata sehingga harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah simbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia. Taman budaya ini juga untuk mendidik masyarakat, khususnya generasi muda agar ikut melestarikan warisan budaya bangsa.
2.6 Falsafah GWK
Ø Sebagai tempat yang penting untuk spiritual
Ø Belajar sejarah masa lalu dan mengambil kesimpulan
Ø Tempat menikmati keindahan alam dan berbagai kesempatan
Ø Ikon Pulau Bali yang diunggulkan

2.7 Proyek Pembangunan GWK
Garuda Wisnu Kencana, merupakan mega proyek terbesar di Bali, rencana pembangunan patungnya setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda 66 meter, diperkirakan memiliki berat 4000 tons. Dari total luas lahan 200 hektar yang direncanakan, sementara terkuasai 100 hektar, dan total pekerjaan yang selesai hingga saat ini baru sekitar 15 %. Untuk patungnya baru yang selesai adalah setengah badan Dewa Wisnu, kepala burung Garuda, dan tangan Dewa Wisnu. Meski baru sebagian kecil pembuatannya secara jelas dipastikan akan terkagum-kagum dengan kemegahan dan keindahannya.
Patung ini akan mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai 20 km sehingga tempat ini dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung ini terbuat campuran tembaga dan kuningan serta baja yang pada bagian tertentu akan dilapisi dengan mozaik emas seberat 4.000 ton. Dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter maka Anda akan terperangah melihat ukuran kepala burung garuda yang benar-benar raksasa.
Patung ini dalam tahap pembangunannya meleset dari target yang ditetapkan. GWK dibangun tahun 1997 dan direncanakan awal seluruh bagian patung ini akan selesai tahun 2005 namun proyek ini sempat terhenti terutama karena masalah pendanaan. Masih kurang sekitar 600 miliar untuk merampungkannya. Direncanakan patung GWK ini akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia mengalahkan patung liberty di Amreika Serikat setinggi 46 meter dengan berat 204 ton.

2.8 Pengembangan GWK
2.8.1 Cake dan Restaurant
Sejumlah cafe dan restaurant menyediakan layanan tata boga yang lengkap, dari makanan kecil, hidangan ringan hingga banquets. Layanan On-site catering yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi, dengan berbagai hidangan indonesia, Oriental atau hidangan International yang dapat disesuaikan dengan tema dan lokasi tertentu.



2.8.2 Plasa Wisnu
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK dimana tempat kita sementara merupakan bagian paling penting dari patung Garuda Wisnu Kencana patung Wisnu. Pada waktu tertentu hari, akan ada beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi, kita dapat melihat panorama sekitarnya. Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau.Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah patung Wisnu. Ini tempat air berada, yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau.

2.8.3 Area Penerima Parkir
GWK menyediakan area parkir yang cukup luas dan stategis bagi para wisatawan seluas 20.000 meter persegi dengan fasilitas :
Ø Bisnis
1.     Money Changer
2.     ATM
3.     Retail Area
4.     BANK
5.     Foot Court
6.     Souvenir Shop
7.     Duty Free Shop Pelayanan Publik
Ø Pelayanan Publik
1.     Loker
2.     Toilet
3.     Information Center
4.     Administrator Office

Ø Area Parkir
Area parkir ini dapat menampung kurang lebih 700 mobil , 1500 motor dan 50 bus

2.8.4 Garuda Theater (Natah)
Jalur utama berbentuk semacam boulevard yang menghubungkan berbagai venue yang ada. Boulevard yang membentuk plaza yang memanjang dengan panjang dengan panjang 24 x 126 meter ,menempatkan patung Wisnu sebagai anker point, tapak Wisnu yang berada di ujung jalan utama ini dengan ketinggian tampak kurang lebih 10 meter diatas permukaan lantai plaza sehingga mampu membangun suasana memakau
Pda jalur utama ini setiap saat akan dimeriahkan dengan atraksi baik yang bergerak maupun yang mengambil posisi tertentu. Suasana yang terbentuk karena berbagai aksi pada jalur utama ini kemudian dinamakan Street theater



2.8.5 GWK Expo Gallery
Ruang pamer GWK dua bagian. Bagian pertama adalah ruang pamer yang secara tetap memamerkan segala hal yang berhubungan dengan GWK. Mulai dari gagasan pengembangan, gagasan perencanaan, upaya sosialisasi, dan teknik pembuatan patung GWK. Bagian kedua merupakan ruang pamer yang diselenggarakan secara temporan untuk menampung tuntutan apresiasi yang lebih luas. Bila tidak ada pengisian, progam pamer di bagian kedua ini akan digunakan menampung tuntutan apresiasi yang lebih luas. Saat tidak ada pameran, ruangan ini digunakan secara reguler untuk prestasi multimedia yang menampilkan hal yang berhubungan dengan GWK.

2.8.6 Meeting Room dan Bussiness Service
Balairung dewi juga memiliki fungsi  sebagai ruang konensi untuk mengadakan seminar,meeting,sarasehan,dengan kapasitas 250 orang dengan pelayanan sebagai berikut :
1.     Pemesanan Penerjemah
2.     Penyediaan kopi dan snack unruk rapat pertemuan
3.     Air, bunga, dan buku catatan fasilitas :
Fasilitas :
1.     Penyediaan ruangan meeting
2.     Penyewaan komputer
3.     Penyewaan Internet
4.     Photo Copy
5.     Transportasi
6.     Faksemail
7.     Pengetikan
8.     Printer
9.     Pelayanan kurir
10.     Direct Projektor
11.     Konferensi
12.     VCD Multi Sistem dan TV
13.     Ruang tunggu dan pusat pelayanan bisnis

2.9 World Cultural Forum
             2.9.1 Anjungan Budaya Mancanegara
 Masing-masing negara atau lembaga kebudayaan dapat menggunakan anjungan dalam periode waktu tertentu. Inilah yang secara mendasar menjadi kontribusi dalam pengembangan WCP.
Anjungan Budya Mancanegara ini akan digunakan untuk progan progam bernuansa budaya, antara lain :
v Informasi dan komunikasi tentang budaya
v Pertukaran database kebudayaan dari masing-masing daerah
v Sekretaris untuk mengelola kegiatan pertukaran budaya
v Membuat desai dari prototype dari produk terkemuka dari masing-masing partisipan
v Akses untuk penelitian budaya. Yaitu sebuah ruangan yang dapatdapat disewakan oleh sekelompok negara dengan saling berbagi progam atau dapat disewakan oleh beberapa negara untuk bekerja sama dengan instruksi seni budaya tertentu. Bagian dari hak penggunaan ruang oleh partisipasi terdapat fasilitas lain seperti :
1.     Kemudahan untuk menggunakan exhibition hall conventoen museum / galeri
2.     Kemudahan untuk parkir khusus dan gudang ataupun bengkel seni



2.9.2 Gedung Pamer
Pameran hasil industri dan perdagangan dari seluruh dunia akan dikelompokkan disini dengan area seluas 3.868 meter persegi. Konsepnya berdasarkan pada pameran produksi industri dan perdagangan. Ini merupakan pelayanan terhadap infrastruktur pendukung yang seringkali terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan di balai sidang. Oleh karena itu, progam ruang dirancang dalam matrik langsung. Gedung pamer dikelola oleh Badan Pengelola dengan berbagai pilihan yang menyediakan penggunanya.

2.10 Garuda Wisnu Kencana
2.10.1 Perwujudan Modern Sebuah Tradisi Kuno
Wisnu – Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda – seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.

2.10.2 Sebuah Lokasi Kunjungan Spiritual
Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat Parahyangan Somaka Giri, sebuah mata air keramat darimana mengalir air yang dengan kandungan mineral-mineral utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan sebuah keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikannya tempat kunjungan spiritual dan meditasi.Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan telah dipergunakan luas dikalangan penduduk setempat dalam upacara memohon hujan guna mendapatkan panen yang baik. Keberadaan Parahyangan Somaka Giri sangat menggugah naluri seseorang dalam mencari pencerahan pikiran, lahir dan batin

2.10.3 Tempat  Untuk Berbagai Kesempatan
Dengan curah hujan yang relatif rendah namun terbuka untuk dapat menikmati hembusan angin tropis, Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis untuk berbagai perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali, Street Theatre merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah Plaza Kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang. Sebagai tambahan, yang terbuka untuk umum, Exhibition Gallery yang memiliki luas 200m persegi terdapat 10m persegi halaman terbuka di dalamnya.


2.10.4 Santap Malam Di Bawah Naungan Bintang
Sejumlah cafe dan restaurant menyediakan layanan tata boga yang lengkap, dari makanan kecil, hidangan ringan hingga banquets. Layanan On-site catering yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi, dengan berbagai hidangan indonesia, Oriental atau hidangan International yang dapat disesuaikan dengan tema dan lokasi tertentu.

2.11 Inspirasi Pembangunan GWK
Pembangunan patung Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung Garuda (burung yang sering ada di mitos-mitos) terinspirasi dari kisah Adi Parwa. Dari kisah ini yang diambil adalah episode Garuda yang memberikan kesetiaan dan pengorbanannya untuk menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan. Hal itu dilakukannya dengan mengabdi kepada Dewa Wisnu, menjadi kendaraan bagi sang Dewa.
Wisnu - Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda - seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.
Gapura Batu - beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen yang diambildari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat pewayangan (Kayon atau Gunungan) yang sangat khas Bali dan Jawa .
Nilai yang dapat kita petik dari Dewa Wisnu adalah sifat Dewa Wisnu yang mengabdi tanpa pamrih dan memelihara dunia.Kita sebagai generasi penerus bangsa harus meneladani sifat dari Dewa Wisnu dan garuda merupakan lambing Negara kita,kita juga bisa memetik nilai dari burung tersebut,kegigihan burung tersebut  dalam bertahan hidup.



2.12 Keistimewaan GWK
Sungguh, seandainya burung itu menjelma menjadi makhluk hidup, ia akan menjadi penguasa angkasa yang tiada tanding dan tiada banding. Garuda Wisnu Kencana (GWK) direncanakan menjadi patung tertinggi di dunia, mengalahkan Liberty di Amerika Serikat yang tingginya 'cuma' 135 meter. Tinggi GWK 70 meter dan ditopang bangunan setinggi itu pula.
Berdiri gagah di atas bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, areal itu memang diproyeksikan menjadi sebuah kawasan wisata spektakuler. Pembangunan yang dimulai pada 2005 itu sempat terkatung-katung. GWK mulai menggeliat lagi setelah pemerintah menegaskan harus selesai pada 2008.
Saat ini, patung yang dibuat oleh I Nyoman Nuarta, seniman asal Bali yang tinggal di Bandung, baru menyelesaikan bagian kepala burung dan badan Wisnu. Melihat dua bagian itu saja, sulit membayangkan akan berapa besar patung itu nanti.
I Gusti Rai Dharmaputra, salah satu pelaku wisata di Bali mengatakan, ide pembangunan GWK datang dari mantan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel), Joop Ave.
Alasannya, Bali membutuhkan objek wisata bergaya baru. "Karena wisata budaya mau tidak mau memang akan menjenuhkan. Orang bila disuguhi sesuatu yang sama, lama-lama akan jenuh juga," ujar rai.
Selain itu, kawasan Bukit Ungasan yang sebenarnya merupakan wialayah gersang ini juga akan menjadi museum kebudayaan internasional. Bangunan penyangga patung merupakan gedung berlantai 14, akan digunakan sebagai plaza kebudayaan dari berbagai dunia.
Kesan yan tertangkap saat memasuki kawasan GWK ialah terasa spektakuler. Bukit kapur yang gersang dibelah hingga membentuk lanskap ala Romawi. Dinding batu dari bukit-bukit yang terbelah seolah mengepung pengunjung yang datang. Meski belum jadi, GWK sudah berhasil merebut hati banyak wisatawan.
Hampir seluruh wisatawan, khususnya wisatawan asing, seolah wajib datang ke GWK. Padahal baru selesai sekitar 40% saja," tambah Rai. Setelah sekian lama bersemayam di atas bukit itu memang mulai menggeliat kembali. Semoga saja 2008 nanti bentangan sayap dan tajamnya sorotan Garuda itu benar-benar mengemparkan dunia.
Disekitar lokasi, nampak jelas bebatuan cadas/karang di potong secara vertikal membentuk dinding-dinding tribun dengan hamparan rumput hijau pada bagian dasarnya. Bagian tengah sebuah jalan terbuat dari conblock membelah lapangan rumput dari bagian paling belakang hingga kedepan patung garuda. Dari luas yang ada nampak sekalibahwa area ini akan sanggup menampung puluhan ribu pengunjung, sangat cocok digunakan sebagai tempat pertunjukan sentra budaya berskala internasional.
Pembangunan patung berupa Dewa Wisnu (Dewa penyelamat bagi umat Hindu) yang sedang mengendarai burung mitos, Garuda, terinspirasi dari kisah Adi Parwa dalam episode Garuda dengan kesetiaan dan pengorbanannya menyelamatkan ibunya dari belenggu perbudakan dengan mengabdi kepada Dewa Wisnu menjadi kendaraannya. Kisah mengenai legenda ini terpahat jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada di kabupaten Malang.
Patung Garuda Wisnu Kencana diharapkan akan merangsang dinamika nilai phisik dan spiritual, serta keseimbangan antara skala dan niskala (dunia nyata dan tidak nyata) dengan demikian harmonisasi alam dapat tercipta. Patung Garuda Wisnu Kencana adalah symbol misi penyelamatan lingkungan dan penyelamatan dunia.





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai analisis dan data yang penulis peroleh tentang objek wisata Garuda Wisnu Kencana dapat disimpulkan bahwa Garuda Wisnu Kencana merupakan simbol kemegahan Pulau Dewata dimana berbagai kebudayaan ditempatkan di dalam suatu tempat dan  I Nyoman Nuarta ini menjadi pencetus karya terbesar di seluruh dunia bahkan mengalahkan patung liberty.

3.2 Kritik dan Saran
1. Kami berharap agar bangunan GWK akan segera dilanjutkan supaya keindahan pemandangan GWK sempurna.
2. Toilet disekitar GWK bisa diperbanyak.
3. Tumbuh-tumbuhan disekitar GWK diperhatikan agar lebih sejuk.
4. Gerai makanan bisa ditambah