PERI CINTAKU



“Awww ! sakit tau . kenapa sih kamu selalu cari gara2 sama aku ha ? salah apa aku sama kamu ?” Rintih Maria kepada Fahmi karena Fahmi mendorong tubuhnya hingga terjatuh di lantai .
“oh , ma`af ga sengaja . sakit ya ? minta tolong aja sama tuhan patungmu itu ! dasar orang Kristen! Kamu tolol apa gimana sih ? patung diem disembah , udah gede seharusnya bisa milih mana yang bener” Cerocos Fahmi tanpa dosa
“Kamu pikir agama kamu yang terbaik! Nol besar “
Maria tak mengerti mengapa Fahmi begitu tak menyukainya .Apa salahnya ? seingatnya setitik pun ia tak pernah mempunyai masalah dengan fahmi . Fahmi begitu aneh , jika ditanya alasannya selalu AGAMA dan AGAMA . “agama kita berbeda dan aku tak suka” selalu itu yg fahmi lontarkan . Tapi , teman2 Fahmi banyak yang lain agama pula  dan Fahmi pun tetap bisa FAIR . hanya dengan Maria lah kelihatannya Fahmi tidak suka .
“Ayolah Fahmi , aku hanya inginberteman denganmu . Tak lebih “ pinta Maria dengan sangat . Fahmi hanya diam dan menatap Maria seakan ingin menerkamnya . Ia meninggalkan Fahmi menuju gereja dekat sekolah , kebetulan hari itu Minggu .
“Kamu ga FAIR kalau mebenci Maria dengan alasan itu. Aku tau sebenarnya kamu itu takut menyukai dia . Kamu sayang dia , fikirkan 2 kali jika ingin menyakiti orang yg sebenarnya kamu sayangi sob !” Kata Nirwan dibelakang Fahmi .Dengan geram Nirwan juga mengikuti langkah Maria menunggalkan Fahmi .Sekarang ia sendiri , bingung menghantuinya. Apa yang sebenarnya telah terjadi? Apa salah Maria sehingga ia begitu membenci Maria ? Apa benar yang dikatakan Nirwan? ENTAHLAH
 


Keesokan harinya entah ada angin apa , Fahmi berniat meminta ma`af kapada Maria . Ia pun juga memblikan seikat bunga mawar untuk Maria. Berharap semuanya bisa membaik . Namun tak disangka Fahmi menemukan Nirwan berdua dengan Maria .Seketika hatinya berubah menjadi amarah .Hatinya bagai terbakar .Bunga yang tadinya ia ingin berikan, dijatuhkannya dan diinjak . Dengan segera , Fahmi menjauh meninggalkan mereka berdua . Nirwan yang menyadari kehadiran Fahmi segera berlari mengejar .
“Fahmi.............. mau kemana ?” teriak Nirwan . Fahmi pun tetap berlari tanpa menoleh sedikit pun . Maria yang bingung , ikut berlari mengejar . Hingga sampai di seberang jalan ,sebuah bencana menimpa Maria . Ada sebuah truk yang lewat ketika posisi Maria tepat di tengah jalan “Aaaarrgggghhhh........!!!!”
Tubuh Maria terbaring tak berdaya , wajahnya putih pucat seperti tak bernyawa . Nirwan dan Fahmi segera memutar arah dan berlari mendekati Maria .Truk yang menabrak Maria kini melarikan diri tanpa tanggung jawab. Darah mengalir menetes didahi Maria . Fahmi menangis ketakutan melihat keadaan Maria yang seperti ini .
“Cepat panggil ambulance nir , cepat !” Bentak Fahmi . Nirwan kebingungan mencari kendaraan . “kenapa lama sekali nir ? kasian Maria !” .
Sesampainya di rumah sakit
“kamu suka Maria kan nir ?” Tanya Fahmi sinis
“apa maksud kamu?” jawab Nirwan tak kalah sinisnya
“udah jelas kan ! kalian tadi berduaan .udahlah ngaku aja “
“Terus , kamu cemburu kan mi ? udahlah ngaku aja “ Fahmi terdiam tak berkata lagi . Nirwan memandang Fahmi dengan geram .
“o , jadi itu alasan kamu tadi lari ninggalin kita . Jangan bodoh Fahmi ! Aku tau kamu begitu menyayangi Maria .Kamu takut menyayanginya kan ? kenapa mi ? apa karena perceraian orang tua mu yang berbada keyakinan ? ini hidup lo , bukan orang tua mu . Satu lagi ,jangan menyesal bila kamu telah menyakitinya! “
Kata Nirwan yang tak bisa meredam emosinya . Fahmi hanya terdiam bingung . Nirwan meninggalkan Fahmi untuk meredakan emosinya .Tak sadar , fahmi mulai melangkahkan kakinya melewati koridor rumah sakit menuju kamar Maria . Kamar perempuan yang tak bersalah dan sekarang terpaksa mempertaruhkan nyawanya karena kebodohan Fahmi . Perlahan-lahan Fahmi memasuki ruangan . Ia melihat wajah Maria yang damai .Memang gadis ini selalu tenang apapun yang terjadi . Fahmi tertunduk lesu dihadapan Maria . Perasaannya tak tertahankan , cairan bening mulai membasahi pipinya
“Maria , maafkan aku . kamu bisa mendengarku ? Bangun maria , tolong beri aku kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki semua ini . Bangun , buka matamu “
Seperti ada keajaiban , Maria mendengar panggilan Fahmi . Tiba-tiba Maria membuka matanya dengan perlahan.
“dokter , Maria sudah sadar .Dokter.......dok kesini dok “ Jerit Fahmi memanggil dokter




Setelah kesembuhan Maria , semuanya menjadi lebih baik . Fahmi pun lebih ramah kepada Maria .Kini sudah berjalan hampir 5 bulan insiden itu .Sampai sekarang, Maria belum tau perasaan Fahmi terhadapnya . Tak pernah fahmi ungkapkan hal itu karena 1 alasan yaitu AGAMA “biarlah waktu yang akan menjawab segalanya” selalu kata2 itu yang fahmi tetapkan dalam dirinya .
“Maria , minggu ada acara ? jalan yuk .” ajak Fahmi dengan semangat
“maaf , aku ada acara di gereja . emm tapi jam 10 aku pulang . gimana?
“Oke, aku jemput kamu jam 11 aja . dandan yang cantik ya . hahaha “ Maria tersipu malu
Minggu pukul 11.00 di rumah Fahmi
Nirwan datang ketika Fahmi ingin menjemput Maria .
“Eiittt ! mau kemana rapi amat ?” tanya Nirwan penasaran
“Jalan sama Maria . tapi lo ga usah ikut ya ?
“haha . sialan lo . aku Cuma mau ngembaliin ini . jam tangan sama buku yang ku pinjam kemarin”
“Dasar lo ! ga modal banget jadi cwo . terus mau apa lagi ?” tanya Fahmi gemas
“Biasa , main game sama ayah kamu . hahaha”
“wah , sialan aku ga diajak . ya udah , cabut dulu ya . ingat , jangan sampe rusak stik game nya . awass lo “
“siap komandan . Hahahaha”
Setelah kepergian Fahmi
“om , ayo kita perang lagi “ Nirwan ber akting ganas
“loh , Fahmi kemana ?” Tnya ayah penasaran
“anu om , jalan sama...sama... Maria “ jawab Nirwan ragu
“pacarnya kah ? kok dia ga pernah cerita “
“Temen deket kok om . hehe”
“ow , om kira pacarnya . terserah dia mau pacaran sama siapa aja . yang penting jangan beda keyakinan aja . om bakal menentang keras jika hal itu terjadi “
“Emangnya kenapa sih om ?” Tanya Nirwan penasaran (sebenarnya dia sudah tau apa penyebabnya)
“mau tau aja kamu ini . yuk main . pasti om lagi yg menang . hahaha “ Nirwan mengikuti langkah ayah Fahmi . Dia bingung dengan nasib Maria dan Fahmi kemudian nanti
Pukul 11.45 menjemput Maria
“Kita mau kemana sih ?” tanya Maria sumringah
“pokoknya seru-seruan sampai malam . gimana? Tapi , bentar dulu ya , aku sholat dulu di masjid sebentar.” Fahmi meninggalkan Maria di mobil sendirian . Memandang kepergian Fahmi , air mata jatuh mengiringi langkah itu .Dada Maria menjadi sesak . Seakan timbul beban berat dalam dirinya .”Fahmi , kenapa kita berbeda ?” Rintih Maria .





Seharian penuh mereka habiskan berdua . Seakan hari itu adalah milik mereka . Tak ada beban , tak ada perbedaan hari itu . Semua sama , berbaur dalam kasih syang dua insan itu . Mereka hampir menjelajahi semua tempat2 menarik di Jakarta . Mulai dari Mall , monas untuk sekedar mengambil gambar , ke Ragunan untuk menyamakan rupa ( hahaha), pokoknya excited hari itu .
“aku lapar . ayo kita makan fahmi “
“tidak mau . kita harus menunggu malam hari . kamu harus diet tau .” dengan sedikit canda. Maria sebal memalingkan wajah menjauhi Fahmi
“Menyebalkan !” kata Maria lirih
 Tiba pada malam hari , Fahmi membawa Maria suatu tempat . Ia sengaja membuat Maria kelaparan karena ia telah menyiapkan Dinner spesial di pantai ( inilah suatu tempat itu ) . Suasana malam yang terang oleh rembulan dan ombak yang bergulung pelan membuat suasana malam itu sangat nyaman .  Ditambah lilin2 kecil yang sudah Fahmi siapkan dengan susah payah , menambah romantisnya suasana . Fahmi menutup mata Maria dan menuntunnya menuju kursi .
“ Buka matamu ketika aku mengucap angka tiga ya ?” Fahmi tersenyum dan Maria mengangguk pelan
“satu , dua ,empat , lima “ Fahmi tertawa
“ih , mana tiganya ? cepatlah , aku ingin tahu apa yang kau siapkan”
“satu , dua , tiga , buka matamu Maria “ Kata Fahmi dengan suara pelan
“WAW ! so amazing . indah sekali Fahmi “ Maria terkagum-kagum senang
“Ayo kita makan . ma`af aku sudah membuatmu kelaparan tadi “
“Tak apa jika kau gantikan rasa laparmu dengan semua ini . SELAMAT MAKAN ..”
Di tengah keasyikan mereka , Kembang api pun menyala terang di angkasa . “hope , like this forever “ kata maria dalam hati.




Sore itu , Fahmi mendatangi rumah Nirwan . Fahmi  merencanakan akan menyatakan cintanya pada Maria dengan bantuan Nirwan.
“setuju kan ? mau bantu kan ?” pertanyaan Fahmi bertubi-tubi
“emmm, kan kamu dulu pernah bilang ga mau kalau beda agama mi ?” jawab Nirwan ragu2 karena teringat perkataan ayah Fahmi waktu itu
“Entahlah , tapi rasanya tak mampu lagi aku menyembunyikan rasa ini lebih lama . ayolah , bantu aku”
“oke , kalau itu mau kamu . ayo kita ke rumah Maria “ Nirwan menjawab dengan setengah hati .
Sesampainya di rumah Maria
“udah siap mi?” mereka berdua saling memandang. Langkah kaki fahmi seakan lebih berat ketika akan memasuki rumah itu . akhirnya Fahmi mengangguk pelan . Ia menarik nafas panjang dan mengetuk pintu berkali-kali . Tapi tak ada tanda bahwa di rumah itu ada seseorang .Fahmi mencoba menghubungi ponsel Maria tetapi tetap tak ada jawaban. Setelah lama bingung di depan pintu , ada seorang perempuan paruh baya menghampiri mereka
“cari siapa mas ?” tanya perempuan itu
“kami mencari Maria . Dia nya ada ? anda siapa?” tanya Nirwan . Fahmi hanya terdiam tak mampu berkata lagi
“saya pembantunya . sayang sekali , non Maria sejak kemarin dibawa nyonya pergi ke london untuk berobat . Non Maria sakit “ jawabnya dengan nada sedih
“apa? Sakit apa dia ?” Fahmi panik
“Ginjalnya rusak akibat kecelakaan 5 bulan yang lalu. Saya sedih mas , kasian non Maria”
Fahmi langsung mengajak Nirwan pergi meninggalkan rumah itu .Perasaannya hancur , dia merasa bersalah atas semua ini . langkahnya yang berat sekarang menjadi sangat ringan bahkan tak mampu lagi melangkah .Nirwan segera mengemudikan mobil dan bergerak cepat membawa temannya yang sedang tak karuan itu . “ kuatkan hatimu Fahmi “



Hari demi hari pun merangkai menjadi bulan bahkan tahun .Tak terasa hampir 4 tahun tak ada kabar dari Maria .Seingin-inginnya Fahmi melupakan Maria , ia tetap tak bisa . Rasanya sulit sekali . Ia tak bisa membohongi perasaannya bahwa ia masih sangat mencintai Maria. Sedih rasanya bila mengingat hal itu . Sampai sekarang , Fahmi masih tetap merapat menghabiskan hidupnya tanpa seorang pendamping . Padahal ,Nirwan akan segera menikah
“datang ke perkihanku sob . wajib pokoknya . oh ya , setelah itu kamu segera naik ke pelaminan menyusulku juga ya .” kata Nirwan dengan menepuk pundak sobatnya itu . Fahmi hanya tersenyum tipis .KetikaFahmi sampai di rumah , ada seorang gadis cantik sedang bercakap-cakap dengan ayahnya .
“Fahmi , sini . kenalkan ini Tia anaknya teman ayah .”
Fahmi menjabat tangan Tia . Jantung Fahmi berdegup cepat , sepertinya ada yang aneh . siapa yang tidak gugup melihat perempuan secantik dia . Matanya lentik , berpostur tinggi , kulitnya putih, perangainya juga halus . Ditambah jilbab yang menutup i wajah mungilnya menambah betapa anggunnya Tia .
“Aku Tia . senang berkenalan denganmu “
Ternyata , pertemuan itu membuahkan hasil . Fahmi dan Tia semakin dekat . Fahmi merasakan cinta yang lama sempat hilang terbawa kepergian Maria . berjalan 2 bulan , Fahmi pun menyatakan perasaannya pada Tia . Akhirnya , mereka bertunangan setelah 2 minggu berpacaran . Namun , Fahmi dikagetkan oleh kepulangan Maria . Tak sengaja mereka berdua bertemu di pantai tempat yang dulu pernah menjadi saksi bahwa Fahmi pernah mencintai Maria .
“apakah kau Maria ?” tanya Fahmi penuh tanya . dia seakan tak percaya melihat gadis di depannya adalah Maria . tak banyak berubah , Maria tetap cantik bahkan semakin cantik
“Aku Maria . Kau ingat aku Fahmi ?” jawab Maria dengan berlinang air mata
Fahmi memeluk erat tubuh Maria . seakan ia tak ingin melepaskan waktu itu . Pertemuan mereka sungguh haru .Tapi , kini Fahmi menjadi kekasih Tia . apa yang harus ia lakukan ?
Saat bersama Tia
“Fahmi !” sentak Tia , meleburkan lamunan Fahmi .
“kau mengagetkanku sayang”
“apa yang sedang kau fikirkan?tampaknya hari-hari ini kau lebih sering melamun”goda Tia pada kekasihnya itu
“tak apa Tia . aku sedang melamunkanmu” jawab Fahmi dengan senyuman
“kau berbohong . aku tau kau sedang melamunkan Maria . iya kan?”
“kau tau Maria?darimana?” Fahmi bingung
“Aku ini kekasihmu Fahmi .Bagaiman aku tak tau tentangmu . Aku tau semuanya” jelas Tia terbata-bata . Fahmi memegang tangan Tia
“Tenang , aku tak akan meninggalkanmu Tia .” kata Fahmi setengah hati . jujur , fahmi masih ada keinginan bersama Maria
“Aku sempat cemburu ketika melihat kalian bertemu di pantai kemarin . aku tak sengaja saat itu sedang berlibur bersama teman-temanku . Setelah kau pergi , aku mendatangi Maria dan mengorek informasi sebanyak mungkin tentang kalian . Tenang , aku tidak mengatakan bahwa aku adalah calon ibu dari anak-anakmu , bahkan aku tidak mengatakan bahwa aku ini kekasihmu . jangan bohongi perasaanmu . meskipun aku sangat mencintaimu , aku ingin melihatmu bahagia .” jelas Tia sambil menitihkan air mata
“tapi aakk,” belum sempat melanjutkan , Tia memotong pembicaraan Fahmi
“ssttt! Sudahlah . aku tau kau lebih mencintainya sayang . Pergilah , temui dia . Jangan sia-siakan kesempatan ini . Aku tak apa . Kalau takdir tuhan memang kau jodohku , kau pasti akan kembali padaku . Ku kembalikan cincin ini “ Tia tak dapat lagi berkata-kata . Air mata telah menenggelamkan suaranya . suaranya parau . Hatinya sesak . Fahmi memeluk Tia dan ia pun juga menangis.
“Maafkan aku Tia . aku akan mencoba mendatangi Maria “
Mendengar jawaban Fahmi , kesedihan Tia semakin mendalam . Hatinya benar2 hancur karena jawaban Fahmi . Tapi ia relakan semuanya .



Tak pernah ada jalan yang terus lurus , tak pernah ada air yang tetap tenang . Ibarat itulah kisah cinta Maria dan Fahmi . Setelah mendapat restu dari Tia , mereka harus menghadapi tentangan keras dari orang tua. Berbagai cara telah usai dilakukan untuk meluluhkan , tetapi hasilnya tetap nihil .dan semua itu dikarenakan mereka berbada AGAMA .
“Maria, kau mencintaiku bukan?” tanya Fahmi
“iya Fahmi , tak perlu kau ragukan lagi “ Jawab Maria dengan lembut
“Bagaimana jika kau meyakini agamaku saja agar kita hidup bahagia?”kata Fahmi meyakinkan . Maria benar-benar bingung
“Bagaimana jika aku menanyakan hal yang sama kepadamu?apakah kau mau meyakini agamaku ha? Kita tidak bisa terus begini Fahmi . Apa harus jika siang aku menjadi islam dan malam kembali nasrani agar kita bisa bersama?Aku bingung “Rintih Maria yang tak tahan lagi menahan air mata yang sudah daritadi mencekung di pelupuk mata
“Tenanglah .Masuklah ke rumah dan tidurlah dengan tenang . I L U “
Tiba-tiba , ayah Maria tak sengaja menemukan mereka berdua di depan rumah
“Maria , masuk ke dalam rumah ! Ayah berkali-kali bilang kepadamu jangan berhubungan dengan pria ini ! Hargai sedikit orang tuamu ini . Kalau sampai sekali lagi Ayah melihat kau berjalan dengannya , ayah tak segan untuk memindahkanmu ke luar negeri !!” Kata Ayah Maria tanpa perasaan. Fahmi geram
“om tunggu . saya mohon , jangan pisahkan kami . om bilang , apa yang harus saya lakukan?apa salah saya?”
“Kamu mau tau? Salah kamu adalah , kamu telah lahir di dunia ini dan mengenal Maria .Itu adalah kesalahan yang BESARR anda tau . pergi !!!”
Awan gelap mulai menyapa.Hujan pun turun deras mengiringi kepergian Fahmi meninggalkan halaman rumah itu. Seakan hujan pun menangisi kisah cinta yang rumit ini
Sesampainya di rumah
Plaaakkk!!!! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Fahmi . Tulang pipi Fahmi kian remuk rasanya.
“Jangan berani berhubungan lagi dengan perempuan itu jika kamu masih mengakui saya sebagai ayahmu dan Tuhanmu !!!”
Tubuh Fahmi lunglai tertatih menuju kamar . Seluruh perasaannya hancur berkeping-keping.
Andai hati ini terbuat dari besi aku takkan seperti ini. Kepada siapa ia harus membagi penderitaan ini ?Dan kenapa Tuhan mempertemukan Fahmi dan Maria jikalau jadinya seperti ini ? ENTAHLAH



“Tia , aku benar tak sanggup lagi seperti ini . aku letih “ Tia tak berkata apapun dan terus mengompres tubuh Fahmi yang demam ini . Hanya sesekali ia memberikan senyum tipis .
“Terima kasih Tia kau mau merawatku . padahal aku telah menyiakanmu” Tia hanya mengangguk pelan .Fahmi memegang tangan mungil Tia.
“Berdoalah Fahmi” singkat sekali
“Aku sudah hampir 5 tahun berdoa , hah tapi sepertinya dosaku terlalu banyak sehingga tuhan tak mendengarku”
“emm , cobalah lagi” Tia tetap menunduk
“Rasanya nyaman jika kau ada disini” Fahmi memandang Tia danAir mata kembali menetes satu persatu dan kini membasahi tangan Tia. Tia yang terus tertunduk akhirnya benar-benar menangis di samping Fahmi .
“Tak apa Tia , menangislah bersamaku. Peluk aku Tia” Akhirnya , Tia menangis di pelukan Fahmi.



Melihat sekeliling kamarnya , Maria pun tak berdaya . Semua yang dilihatnya seperti berputar mengelilinginya , semua membuatnya pusing dan ingin muntah . Semua rasa sakit yang ia rasakan seakan ingin membuatnya mati saja . Jantungnya pun berdegup kencang , nafasnya tersenggal-tersenggal sesak sekali . Bersusah payah ia berkali-kali mencoba menyeimbangkan diri tetapi semakin dan semakin sakit rasanya . Tubuhnya tak kuat lagi menopang berat badannya dan akhirnya dia jatuh pingsan .
Tok , tok , tok “ Maria , buka pintunya . Ayo kita makan” Ibu Maria
“Nak , ayo buka pintunya “ tok , tok , tok . tetap sunyi tanpa jawab. Ibunya yang khawatir dengan segera memanggil ayah Maria . Karena tetap tidak ada jawaban , akhirnya pintu kamar Maria pun di dobrak . Malang bukan Kepalang ,Mereka pucat pasi melihat anak kesayangannya telah tak berdaya di atas lantai . Dengan segera , Maria dilarikan ke rumah sakit.
Satu malam telah berlalu ,Maria balum menandakan bahwa dirinya akan bangun. Dokter telah berusaha sekuat tenaga tapi apalah daya ,
“Kita sudah berusaha bu,pak . Kita pasrahkan saja kepada sang pencipta”
“Apa maksud dokter ?” ayah Maria emosi
“Mungkin , umur Maria tak akan lama lagi . Pengobatan yang dilakukan tahun lalu , tidak sepenuhnya berhasil membuat ginjalnya sempurna seperti sedia kala , atau bisa dikatakan hanya sementara . Sekarang , fungsi ginjalnya menurun drastis dan membuat penyaringan darah tak sempurna sehingga mempengaruhi organ lain”
“Apa yang harus kita lakukan dok ?” Ayah Maria berusaha menahan emosi
“cangkok Ginjal . Namun , sedikit sekali yang sempurna . Lakukan apa yang ia inginkan ketika ia bangun nanti. Biarkan dia bahagia pak .sepertinya ia menginginkan Fahmi . tadi ia sempat mengigau memanggil nama itu”
Setelah dokter pergi
“Ayah tak perlu memntingkan kepentingan pribadi kita lagi . Kebehagiaan Maria jauh lebih berharga sekarang . Mohon yah , bawa Fahmi kemari” pinta ibu Maria.
Keesokan harinya di rumah Fahmi
Tok , tok, tok ,
“gila ni ya orang . masih pagi berkabut kayak gini udah datang ke rumah orang”gerutu Fahmi . Dengan kesal ia membukakan pintu dan ia kaget bukan kepalang ternyata Ayah Maria lah yang datang
“Pak Yohanes , ada apa pak?” Tanya Fahmi gugup. Tanpa berkata apa2 pak ayah Maria langsung berlutut di hadapan Fahmi dan menangis . Fahmi pun kaget melihat tingkah pak yohanes dan meyakinkannya untuk berdiri
“Saya mohon pada anda , tolong Maria . Jangan hiraukan sikap saya sebelumnya , tolonglah dia nak”
“Maria ! kenapa dia pak ?”
Dengan tertatih pak Yohanes menceritakan semua yang terjadi pada Maria saat ini . Fahmi pun ikut merasakan betapa sedihnya hati pak Yohanes sekarang . Pasti lebih sakit dari hatinya . Tanpa basa basi dan tanpa menghiraukan larangan ayahnya , Fahmi pun nekat pergi bersama pak Yohanes ke rumah sakit .
“Bahagiakan Maria nak , om serahkan pada kamu “ Tutur pak Yohanes dengan sangat tulus . Perasaan Fahmi senang karena telah mendapat restu pikirnya . Yang harus dilakukannya sekarang adalah membuat Maria sembuh



Dipandanginya wajah cantik perempuan yang sedang tidur nyenyak di atas kasur . Wajahnya memang pucat tetapi tetap menawan seperti biasa. Fahmi mendekati Maria dan berusaha tersenyum
“Maria , aku datang . Coba kamu tebak sekarang aku lagi nangis apa enggak ?” Kata Fahmi pelan seakan mencoba memasuki jiwa Maria ,
”Kamu salah menebak . aku sama sekali tidak menangis ,bahkan aku tersenyum sangat lebar” Tak ada tanda Maria bisa mendengarkannya . Fahmi berusaha tegar , ia berusaha tersenyum. Ia terus berusaha mengajak Maria berkomunikasi
“Maria , dengar aku . Kita sudah mendapat restu . Ayolah , ini kesempatan emas kita . Bangun , aku mohon “ Isakan tangis Fahmi tak bisa dibendung lagi , tapi ia masih menahan isakan berikutnya .
“Hey , kau sangat jelek ketika tidur .Ayolah bangun ! kau tidak lapar?” Melihat Maria tak ada reaksi , tubuh Fahmi mulai gemetar . Ia takut bila Maria akan begini selamanya , Ia menangis lagi tertunduk di samping gadis ini . Tanpa disadari , Mata Maria pun juga ikut melelehkan air mata . Fahmi pun tertidur sampai pagi
 Kemudian...
Merenggang mata Maria membuka celah2 kelopaknya untuk melihat dunia . Maria tersadar dari tidurnya .Dia menemui sosok Fahmi tertidur di sampingnya
“Fahmi , fahmi “ Bisiknya lirih . Fahmi pun segera membuka matanya
“Kau sudah sadar . Syukurlah . Aku senang sekali Maria .”Perasaan Fahmi senang bukan main .”Aku takkan membiarkanmu tidur lagi” Lanjutnya “Kau sudah sembuh?”
“Hahahaha . Kau bergurau? Lihat aku . aku sudah tidak apa2 .” Maria menguatkan diri . Fahmi tercengang , sebenarnya dia tau Maria sakit tapi ia mendukung apa yang dikatakan Maria
“Yah , aku tau kau sudah sembuh . kau gadis yang kuat bukan? Aku mencintaimu” Fahmi memeluk tubuh Maria dengan hangat
“Aku juga. Fahmi ,hmm aku ingin bersenang-senang denganmu”
“Apa?”
“Aku ingin pulang . Aku ingin jalan2 menghabiskan hariku bersamamu . Kau mau kan?”
“Iya , nanti setelah kamu benar2 sehat “ Kata Fahmi meyakinkan
“Hey , aku sudah sehat . Bahkan lebih sehat dari sebelumnya . Ayo pulang ku mohon”
Akhirnya , dengan terpaksa dokter mengabulkan permintaan Maria . Fahmi berniat mengantar Maria pulang pagi itu bersama orang tua Maria
“Kenapa kita pulang ? seharusnya kita jalan2 Fahmi ! Aku tidak mau pulang “ Kata Maria manja .
“Nak , pulang dulu . besok baru kamu jalan dengan Fahmi” Tutur Ibunya
“Tidak mau . besok kpan ? Mau nunggu aku mati ?” Orang tua Maria kaget ketika putrinya melontarkan kata naif tersebut .
“Baiklah , ayah izinkan . Hati2 di jalan . Kami pulang dulu sayang “ Setelah mencium kening putrinya , pak Yohanes bersama istrinya pulang merelakan Maria bersama Fahmi . Petualangan mereka berduapun dimulai.
“Nah , aku senang sekarang . Ayo kita keliling Jakarta , melihat monas , keliling mall , ke ragunan ,dan..... ke pantai seperti waktu itu dan”
“Ssssttt ! Maria , apa kau baik2 saja”
“hmm , seperti yang kau lihat .”
“Pucat . wajahmu masih seperti itu . Aku tidak mau . Kita pulang saja !” Kata Fahmi keras kepala.
“Ya sudah kalau kau tidak mau . Aku bisa jalan sendiri !” Maria pergi
“Eh , eh jangan pergi “ Fahmi memeluknya “Aku takkan membiarkanmu pergi . Aku hanya takut kamu kenapa-napa Maria” diam sejenak “Baiklah , kita bersenang-senang”




Hari itu seperti mengulang masa yang lalu . Sama seperti dulu , seakan hari itu milik mereka berdua . Hanya milik mereka , tak ada yang lain . Tak ada perbedaan diantara mereka . Dunia seperti merestui dan membiarkan mereka bahagia selamanya . Maria terlihat lebih cantik dari biasanya dengan dress putih selututnya meski wjahnya msih pucat . pita bando putih bermotif bunga melingkar di kepalanya yg mungil itu . dan satu lagi , dia lebih ceria hari ini .
“Kau sangat cantik hari ini “ goda Fahmi ketika mereka menanti ice cream chocholate kesukaan Maria
Maria tersenyum “Kau sangat payah . pintar menggoda . hahaha , aku memang cantik dari dulu “ menjulurkan lidah ke arah Fahmi
“Hei , kau sangat aneh . Dipuji sedikit saja sudah sombong . Aku takkan memujimu lagi”
“Aku hanya bercanda . Ah kau ini tidak seru” Gerutu Maria dan Fahmi tertawa
“2 ice cream chocholate” Seru penjual ice
“itu punya kami “ Maria segera mengambil ice nya dan memberikan 1 untuk Fahmi “ini untukmu . enak bukan ?” Lanjutnya
“Apapun yang ku makan denganmu sangatlah enak “ Mereka diam sesaat sampai Fahmi mengenai ice cream di pipi Maria
“Fahmi , kamu jail sekali . akan ku balas ya . Aku akan mengejarmu”
Malam hari
Kebersamaan mereka berlanjut sampai malam . kali ini Fahmi tak lagi membawa Maria ke pantai mengingat kondisi yang tak memungkinkan . Kali ini Maria memilih mengajak Fahmi ke SMA mereka dulu . Entah apa tujuan Maria sebenarnya mengunjungi sekolah itu.Mereka duduk di sebuah bangku yang dikelilingi lilin2 kecil berbentuk hati . Suasana kali ini terlihat lebih sepi dan hening
“kenapa kau membawaku kesini Maria?” Fahmi memulai pembicaraan
“Aku ingin mengenang masa lalu , dimana kau masih menjengkelkan sekali . haha” Maria tertawa kecil dan Fahmi menjadi bingung
“Apa? Konyol sekali . apa kamu sakit?atau lelah begitu?” Fahmi memandangi Maria yang memucat .
“Tidak aku fine .Apa kau ingat dulu sangat membenciku . Aku tau sebenarnya kau menyukaiku dan takut untuk mencintaiku . Hah bila ingat rasanya lucu sekali Fahmi muda” Kata Maria dengan terbata-bata. Tiba-tiba Maria  menangis
“kamu kenapa?” Fahmi mulai panik. Ada yang sakit kah ?dimana?
“tidak Fahmi . Aku sangat bahagia kamu disisiku sekarang “ Suara tersedak-sedak karena air matanya terus berlinang “Setidaknya , sebelum aku mati sudah bisa merasakan cinta....” Sebelum sempat melanjutkan , Fahmi segera memeluk Maria dan mencium nya dengan hangat. “Sebentar saja ,tetaplah begini”tutur Fahmi perlahan. Seakan dunia berhenti berputar untuk momen itu . Dekapan Fahmi begitu hangat dan nyaman dirasakan Maria.
“Tidak. Jangan pulang .Aku takut takkan menemui mu lagi” Isakan Maria sdikit berkurang
“Aku takkan membiarkanmu pergi” Kata Fahmi
Tib-tiba badan Maria menjdi dingin dan wajahnya memucat. Fahmi memandanginya lekat-lekat dan membujuk Maria untuk pulang tapi tetap saja tdk berhasil. Fahmi bingung harus bagaimana.
“Tolong bawa aku ke gereja Fahmi” Pinta Maria
“Kau mau apa disana?” Geretak Fahmi
“Berdoa” Kata Maria sambil memegangi dadanya yg mulai sesak . Dengan terpaksa Fahmi menuntun Maria menuju gereja dekat sekolah
“Tunggu disini . Aku mau masuk sebentar saja” Suaranya makin melemah
“Akan ku antar” Paksa Fahmi
“Tidak . aku ingin sendiri”
Akhirnya Maria masuk ke dalam bangunan sakral itu sendiri. Fahmi tak mengikuti Maria masuk ke dalam gereja karena 2 alasan yaitu karna Maria memintanya diluar dan memang dia tak ingin masuk ke dalam gereja itu. Padahal sebenarnya Maria menginginkan Fahmi masuk ke dalam . Sampai di pintu , Maria melirik ke belakang dan melihat Fahmi tak mengikutinya juga . Dia tersenyum tipis dan segera masuk ke dalam.
Sementara Fahmi yang menunggu di luar begitu gugup dan bingung harus bagaimana . Dia memutuskan menghubungi orang tua Maria dan menyuruh untuk datang ke gereja . Angin mengalir lembut merasuk tubuh Fahmi hingga dingin pun terasa dan malam kian larut. Fahmi tak mampu berfikir lagi. Dia seperti robot yang hilang kendali sehingga hanya diam mematung dan menangis. Entah apa yang di tangisi nya.
Ya tuhan , jika memang ini akhir dari hidupku , biarkan aku pergi dengan bahagia meskipun sebenarnya aku sangat terluka. Tuhan , tolong jaga Fahmi pria itu sangat kucintai. Jagalah dia seperti engkau menjaga umatmu yang lain meskipun Fahmi mengaku tak bertuhan padamu. Aku meyakinimu tuhanku . Buatlah orang-orang yang ku tinggalkan bahagia dan jangan bebani mereka . Cukup aku saja yang sakit seperti ini
Air mata pun kian deras mengalir, Maria tak mampu lagi menahannya . Dadanya kian sesak dan tubuhnya sangat terasa dingin . Kali ini dia benar2 tak berdaya . Sakit itu menjalar 100x lebih sakit dari sebelumnya. Dengan tertatih ia pergi keluar gereja menuju arah Fahmi. Namun,Setelah berada di pintu depan sakitnya hilang dan dia merasa baik-saja. Ini aneh
“Fahmi.....” Teriaknya . Bahkan dia bisa berteriak . “Aku sembuh” fikirnya. Senyumnya mengembang kian lebar saat Fahmi berlari ke arahnya.
“Datanglah kemari . Aku sudah sembuh !” Dengan melentangkan tangan berharap Fahmi memeluknya lagi . Tapi ia sedikit bingung melihat Fahmi menangis histeris saat akan berlari ke arahnya. Dan tepat di depan Maria , Tubuh Fahmi pun dapat menembus jiwanya dan berhenti tak jauh di belakangnya.ia menoleh ke belakang dan menemukan sosok Fahmi memeluk Tubuhnya yang tak berdaya . Diam dan hening . Pucat dan dingin .
“Maria , bangun sayang ! Maria , bangun!” Maria shock melihat kejadian ini . Dia berusaha berkomunikasi dengan Fahmi tapi tak bisa . Dan ternyata dia telah tiada .Dia mati dan yang dipelukan Fahmi adalah jasadnya. Itu sebabnya Fahmi menangis, itu sebabnya ia tak merasakan sakit lagi , ringan tanpa beban.
“Maria aku mencintaimu “ Fahmi menangis sejadinya memeluk tubuh Maria yang kini dingin dan tersenyum lunglai . Maria tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini . Pelukan Fahmi tak hangat lagi , dia menangis di smping Fahmi tanpa ada yang mengetahui . Perlahan apa yang dilihat Maria semuanya menjadi kelam. Seperti terbentuk lorong hanya ada satu cahaya . Cahaya itu semakin dekat dan menggapai jiwa Maria membawanya terbang meninggalkan semuanya menuju surga. Jauh , jauh sekali.
Tak lama kemudian orang tua Maria datang
Seusai itu
Semua itu takdir tuhan . Fahmi sungguh tak percaya kini ia ada di pemakan . Di depannya adalah jasad maria terkubur bersama semua kenangan mereka . Ia tak percaya kini ia menaburkan bunga di atas tanah itu . Setelah semua pelayat pergi ia tetap tinggal di makam itu tanpa memperdulikan sekitarnya . Angin semilir membuat Fahmi sangat mengantuk dan akhirnya tertidur juga sambil memeluk nissan Maria . Dia berharap setelah bangun semuanya akan kembali normal , Bahkan Maria hidup kembali .Dan itu sangat mustahil. Cukup lama ia terlelap tiba2 ada sosok yang berbisik
“Tinggalkan aku , peri cinta menunggumu Fahmi”  Fahmi tersentak dan membuatnya bangun . Ia menemukan Tia berada disampingnya
“Kau disini sejak tadi?” Tanya Fahmi dan Tia tersenyum tipis .
“Kau sudah bangun, Ayo kita pulang” Gadis cantik itu menjulurkan tangan dan Fahmi menggapainya. Mereka pun berjalan beriringan meninggalkan makam.
“Tia adalah peri cintamu , bukan aku Fahmi”